1. Bilangan Biner
Bilangan biner terdiri dari dua basis 0 dan 1. Supaya mempermudah perhitungan, bilangan biner diterjemahkan ke basis 10 terlebih dahulu. Dalam menghitung basis ini ke desimal menggunakan penjumlahan 2 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan biner 1101(2) ke desimal:
28
|
27
|
26
|
25
|
24
|
23
|
22
|
21
|
20
|
256
|
128
|
64
|
32
|
16
|
8
|
4
|
2
|
1
|
1 | 1 | 0 | 1 | Desimal |
23 x 1 | 22 x 1 | 21 x 0 | 20 x 1 | = (8+4+0+1) = 13(10) |
Sehingga 1101(2) = 13(10)
Contoh bilangan biner :
0000 0000 | 0 |
0000 0001 | 1 |
0000 0010 | 2 |
0000 0011 | 3 |
0000 0100 | 4 |
0000 0101 | 5 |
0100 0101 | 133 |
1111 1111 | 511 |
2. Bilangan Oktal
Bilangan oktal terdiri dari delapan basis 0,1,2,3,4,5,6, dan 7. Cara perhitungannya sama dengan binary. Perbedaannya dalam basis ini menggunakan penjumlahan 8 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan oktal 1321(8) ke desimal:
83 | 82 | 81 | 80 |
512 | 64 | 8 | 1 |
1 | 3 | 2 | 1 | Desimal |
83 x 1 | 82 x 3 | 81 x 2 | 80 x 1 | = (512+192+16+1)
= 721(10)
|
Sehingga 1321(8) = 721(10)
3. Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal terdiri dari 16 basis yaitu, 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F. Huruf pada hexadecimal diterjemahkan kelanjutan dari angkanya. Pada huruf A dihitung 10, huruf B dihitung 11, dan seterusnya sampai huruf F. Berbeda dengan basis lainnya, cara penulisan basis ini diawali dengan 0x. Dalam menghitung basis ini ke desimal menggunakan penjumlahan 16 pangkat. Contoh terjemahkan bilangan hexadecimal 19F(16) ke desimal:
163
|
162
|
161
|
160
|
4096
|
256
|
16
|
1
|
1
|
9
|
F
|
Desimal
|
162 x 1
|
161 x 9
|
160 x 15
|
= (256+144+15)
= 415(10)
|
Sehingga 19F(16) = 415(10)
4. Bilangan Desimal
Bilangan desimal terdiri dari 10 basis, 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 0. Selain basis lain yang diterjemahkan ke bilangan desimal. Bilangan desimal juga dapat diterjemahkan ke basis lain. Basis lain diterjemahkan menggunakan hasil jumlah dari x pangkat. Kebalikannya, untuk mengubah bilangan desimal ke basis lain, menggunakan pembagian.
a. Desimal ke Biner
Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke biner, bilangan desimal dibagi dengan 2. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka bernilai 1. Jika tidak terdapat sisa pada pembagian maka bernilai 0. Contoh terjemahkan bilangan 251(10)
Decimal
|
Habis dibagi / tidak
|
Biner
|
251 / 2 = 125
|
sisa
|
1
|
125 / 2 = 62
|
sisa
|
1
|
62 / 2 = 31
|
tidak sisa
|
0
|
31 / 2 = 15
|
sisa
|
1
|
15 / 2 = 7
|
sisa
|
1
|
7 / 2 = 3
|
sisa
|
1
|
3 / 2 = 1
|
sisa
|
1
|
1 / 2 = 0
|
sisa
|
1
|
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = 1111 1011(2)
b. Desimal ke Oktal
Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke oktal, bilangan desimal dibagi dengan 8. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka nilai tersebutlah yang ditulis. Contoh terjemahkan bilangan 251(10)
Decimal
|
Sisa Pembagian
|
Oktal
|
251 / 8 = 31
|
3
|
3
|
31 / 8 = 3
|
7
|
7
|
3 / 8 = 0
|
3
|
3
|
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = 373(8)
c. Desimal ke Hexadesimal
Dalam menerjemahkan bilangan desimal ke hexadesimal, bilangan desimal dibagi dengan 16. Bilangan dibagi hingga habis atau hasilnya sama dengan 0. Jika terdapat sisa pada pembagian, maka nilai tersebutlah yang ditulis. Contoh terjemahkan bilangan 251(10) ke hexadesimal:
Decimal
|
Sisa Pembagian
|
Hexadesimal
|
251 / 16 = 15 | 11 | B |
15 / 16 = 0 | 15 | F |
Dalam penulisannya, hasil pembagian pertama berada di ujung kiri, terurut kearah kanan. Sehingga 251(10) = FB(16)
HOME
HOME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar